Selasa, 08 Januari 2013
7 Manfaat Gowes untuk Kesehatan
Akhir-akhir ini, minat masyarakat terhadap olahraga bersepeda terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari terus bermunculannya komunitas olahraga bersepeda yang baru. Bersepeda merupakan salah satu jenis olahraga yang menarik dan dapat dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang status usia dan jenis kelamin. Beberapa penelitian bahkan telah menunjukkan sejumlah keuntungan dari aktivitas sederhana ini sebagai alat untuk mempromosikan kesehatan secara keseluruhan. Ingin tahu lebih banyak apa saja manfaat kesehatan dari ngegowes? Berikut ini adalah ulasannya: 1. Bersepeda baik untuk jantung Anda: Olahraga bersepeda erat hubungannya dengan peningkatan kebugaran kardiovaskular atau kesehatan pembuluh darah dan jantung, serta penurunan risiko penyakit jantung koroner. 2. Bersepeda baik untuk otot-otot: Mengendarai sepeda sangat baik untuk mengencangkan dan membangun otot terutama di bagian bawah tubuh seperti betis, paha, dan bagian belakang. 3. Menjaga ukuran pinggang tetap ideal: Anda dapat membakar banyak kalori saat bersepeda, terutama ketika harus menggowes lebih cepat daripada biasanya. Bersepeda tidak hanya efektif dalam membantu Anda menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh. 4. Perpanjang umur: Bersepeda adalah cara yang terbaik untuk meningkatkan umur Anda. Sejumlah riset menunjukkan bahwa melakukan aktivitas bersepeda secara rutin telah dikaitkan dengan penambahan usia, bahkan ketika harus disesuaikan dengan risiko cedera saat mengendarai sepeda. 5. Bersepeda baik untuk koordinasi: Aktif menggerakan kedua kaki untuk mengayuh, sementara kedua tangan mengendalikan kemudi merupakan praktik yang baik untuk melatih keterampilan koordinasi tubuh Anda. 6. Baik untuk kesehatan mental: Bersepeda telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan mental. 7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Bersepeda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sekaligus menjadi alat proteksi terhadap jenis penyakit kanker tertentu. Sumber: www.kompas.com Label: artikel |
Jumat, 02 Mei 2008
SEPEDA; dari"velocipede" hingga "pit"
Pemeliharaan dan Perawatan Sepeda
Sepeda yang terawat dan terpelihara dengan baik akan memberikan performa yang baik juga. Seperti halnya sepeda motor yang memerlukan perawatan berkala, maka sepeda pun memerlukan tindakan perawatan berkala yang akan menghasilkan:
Di bawah ini adalah jadwal pelumasan sepeda yang dapat anda lakukan sendiri agar sepeda anda dapat memberikan performa seperti diatas: Catatan: Rantai sepeda dicuci dengan cara disikat menggunakan sabun, kemudian setalah dikeringkan dilumasi menggunakan chainlube, sehingga tidak macet/berkarat. Label: Tips |
Keselamatan Bersepeda
Dalam setiap kegiatan apapun, termasuk kegiatan bersepeda, maka akan ada bahaya dan resiko yang mengiringinya. Untuk mengurangi bahaya yang mengancam maka perlu memperhatikan tindakan keselamatan bersepeda. Berikut ini beberapa tindakan untuk keselamatan bersepeda, khususnya di jalan raya bagi pesepeda ulang-alik (commuter) yang dapat perlu di sebagai berikut:
"We can eliminate a hazard, but we can't eliminate risk !" Label: Tips |
Selasa, 29 April 2008
Tips Bike to Work (B2W)
Anda akan memulai b2w? atau sudah beberapa kali melakukan kegiatan ini? tulisan ini aku dedikasikan kepada mereka yang dengan rela mengeluarkan keringat dan meninggalkan kendaraan bermotor mereka di rumah, hanya untuk genjot sepeda ke kantor alias b2w. B2W adalah kegiatan yang mulia, idealisme yang rasanya sangat jarang ditemui di negeri ini. bayangkan, di tengah-tengah asap kendaraan bermotor, di antara iming - iming iklan kredit motor yang luar biasa, di bawah terik mentari pagi, mereka dengan tekun mengayuh pedal, kayuhan demi kayuhan. sesungguhnya mereka ini para pelaku b2w layak mendapatkan apresiasi setinggi - tingginya. B2W membawa beberapa konsekuensi. pertama anda harus keluar duit buat beli sepeda dan asesoris bersepeda seperti helm dan sarung tangan. ini jelas kan? kedua, anda harus berlatih fisik dulu sebelum memulai b2w agar tidak pingsan di jalan dan jadi tontonan orang. ketiga, anda harus bangun lebih pagi untuk pergi ke kantor. anda harus siapkan segala keperluan seperti baju ganti, handuk, sabun, pewangi ke dalam tas malam hari sebelum b2w. keempat, anda harus cek dulu segala perlengkapan sepeda agar ready for b2w. pengecekan ini meliputi tekanan ban, locking quick release, fungsi rem, fungsi shifter, serta lampu kalau memang harus jalan malam. dan terakhir, jangan tidur terlalu malam. siapkan fisik dan psikis anda menghadapi hutan rimba jalanan yang tidak ramah. Bangun pagi, setelah mandi, pastikan anda bisa sarapan terlebih dahulu. jangan sepelekan kegiatan satu ini. anda bukan robot. usai sarapan dan siapkan sepeda, jangan lupa menggunakan helm, sarung tangan, dan masker. sebelum mulai genjot, pamit pada orang rumah, entah istri, anak2, ataupun orang tua. ada baiknya lakukan juga perenggangan badan ringan beberapa menit. Genjotlah perlahan - lahan agar otot - otot kaki anda lemas dan mendapat pemanasan secukupnya. setelah kayuhan terasa ringan mulailah tingkatkan speed sebatas kemampuan anda. ingat jangan terburu nafsu untuk memacu sepeda anda. tujuan anda adalah kantor bukan rumah sakit. Jangan lawan kendaraan bermotor, tetaplah fokus pada sepeda dan jalan di sekeliling anda. kalau ada angkot tiba-tiba berhenti di depan anda, tidak perlu marah, ingat anda lebih terpelajar dan bisa berpikir lebih jernih. cukuplah lewati angkot tadi dan berhentilah tepat di depannya lalu pura - pura membetulkan roda sepeda kira - kira 3 menit lamanya. eits, yang terakhir ini jangan ditiru dan dipraktekkan! Jangan mengambil jalur terlalu tengah. lebih aman tetap di paling kiri dan kalau perlu, semisal macet, ambil trek tanah atau trotoar di kiri jalan. awas, waspada terhadap lubang menganga yang kadang ada. alih - alih melewati macet, bisa - bisa anda malahan terperosok lubang dan harus pulang balik ke rumah. Kemampuan anda menjaga emosi dan bertahan dari segala rintangan sangat diperlukan. bulatkan tekad bahwa anda harus mampu menyelesaikan sesi b2w hari itu. angin besar yang akhir - akhir ini melanda negeri ini merupakan siksaan yang tiada tara bila anda harus melawannya. belum lagi kalau hujan turun. lengkaplah sudah. Sesampai di kantor, cari parkiran dan jangan lupa kunci sepeda kesayangan anda. bilamana perlu titipkan pada satpam setempat. setelah itu mandi dan ganti baju kerja. Setiap kali melakukan b2w bersiaplah menerima bermacam ekspresi orang kantor. ada yang tidak percaya, ada yang seolah mencibir dan mencemooh, namun tidak jarang ada yang memuji serta memberikan apresiasi terhadap apa yang telah kita lakukan. gunakan saja saat - saat itu untuk mengkampanyekan gerakan b2w. (dikutip dari http://asbindro.wordpress.com) Label: Tips |
Tips Bersepeda
Bersepeda bisa meningkatkan stamina dan menjaga tubuh agar tetap fit. Disamping itu perlu diwaspadai resiko terjadi impotensi bagi pesepeda, khususnya bagi yang mengalami kecelakaan saat bersepeda. Seorang ahli survival dari rumah sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Dr. Siswo P. Santoso, Sp.F mengatakan kebanyakan kasus impotensi pada pesepeda diakibatkan kecelakaan-akibat jatuh atau salah duduk sehabis melawati rintangan yang membuat buah zakar terpelintir (torsio). Kondisi ini harus ditangani dalam waktu 10-15 menit untuk menghindari kerusakan secara permanen. Sedangkan direktur The Male Clinic, Dr. Harin Padma Nathan menyebutkan, dia menangani 50 hingga 100 kasus impotensi yang berhubungan dengan sepedadalam setiap tahunnya. Kebanyakan kasus tersebut berawal dari kecelakaan yang mengakibatkan si pengendara jatuh ke pipa bagian atas sepeda. Untuk menghindari bahaya impotensi yang dapat terjadi pada pesepeda, sebaiknya perhatikan tip berikut ini:
Label: Tips |
Senin, 28 April 2008
Bike Anatomy
Description: 1. top tube 2. sadle 3. seatpost 4. seatstay 5. seatclam 6. seattube 7. cassete 8. rear derailleur (rd) 9. chainstay 10. chainring/crankset 11. pedals 12. downtube 13. spoke 14. rim 15. hub 16. front diskbrake 17. tire 18. fork 19. headtube 20. brake lever 21. shifter 22. handlebars dan stem Label: artikel |
Selasa, 22 April 2008
Mengatur Posisi Sadle
Ketika anda merasa sakit ketika bersepeda (terutama dalam waktu lama) kebanyakan orang cendrung mengubah posisi sadle secara drastis, sejenak mungkin terasa nyaman kemudian masalah baru muncul. Sakit anda berpindah ke lutut, punggung atau bahkan tangan. Berikut beberapa tips untuk menyesuaikan posisi duduk anda, dan juga beberapa rekomendasi jika setelah menyesuaikan posisi duduk tidak mengurangi rasa tidak nyaman anda... Pakaian Bersepeda Ketika anda mencoba mencari posisi duduk yang nyaman, cara yang terbaik adalah menggunakan celana sepeda yang memang sudah di design untuk bersepeda. Usahakan sadle selalu rata Cara termudah adalah mendongakkan atau merundukkan posisi sadle. Tetapi jangan merubahnya lebih dari 3 derajat lebih rendah atau tinggi dari 180 derajat (posisi sadle wanita biasanya lebih merunduk sedangkan pria lebih mendongak), jika tidak anda akan beresiko cidera. Jangan merubah posisi duduk untuk dapat menjangkau stang (handlebar) Kesalahan lain adalah anda merubah posisi sadle supaya anda lebih nyaman ketika menggapai stang (handlebar). Ketika anda merasa stang (handlebar) terlau jauh dari jangkauan anda, lalu anda merubah posisi sadle lebih maju kedepan, memang ini menyelesaikan problem anda dalam menggapai stang, posisi duduk(sadle) seharusnya berhubungan dengan pedal/pijakan, dengan posisi sadle yang sesuai dengan pedal, maka dapat mengurangi kemungkinan cedera kaki dan memperbesar tenaga anda ketika mengendarai sepeda. Cara yang benar supaya anda nyaman dalam menggapai stang (handlebar) adalah pertama sesuaikan posisi sadle anda dengan pedal, kemudian ganti stem (penahan handlebar) dengan yang lebih pendek atau lebih panjang atau juga lebih rendah/lebih tinggi. Coba sadle baru Setelah mencoba cara diatas dan bokong anda masih terasa sakit ketika mengendari sepeda, kemungkinan sadle anda tidak cocok dengan anatomy bokong anda. Cobalah cari sadle yang nyaman dan sesuai dengan anatomi bokong anda, atau mungkin pula cara anda mengendarai sepeda yang harus di perbaiki lagi. Jangan lupa sesekali berdiri di pedal ketika mengendarai sepeda dalam waktu yang lama. Diambil dari: http://greatadventuresports.com/site/tips.cfm Label: Tips |
Senin, 10 Maret 2008
HARD TAIL atau FULL SUSPENSION
Sepeda gunung ada yang dilengkapi suspense depan saja (hard tail), ada juga yang memiliki suspense depan dan suspense belakang (soft tail atau full suspension). Ketika menanyakan hal ini, biasanya para pemula akan disarankan memulai dengan hard tail. Alasannya antara lain agar pemula terlebih dahulu membiasakan diri dengan sepeda yang lebih ringan, efisien dalam mengayuh, mudah dalam pengendalian, sederhana dalam perawatan, dan lebih murah. Baru setelah jam terbangnya dengan hard tail cukup banyak dapat beralih ke full suspension (fulsus). Gbr. 01 Sepeda jenis hardtail Saat ini sudah banyak yang langsung menggunakan fulsus tanpa harus memiliki jam terbang hard tail. alasannya adalah, kini banyak sepeda fulsus yang memiliki performa dan efisiensi mendekati hard tail. Untuk sepeda “kelas atas” umumnya sudah memiliki performa yang dibutuhkan. Bila anggaran memadai tidak ada salahnya langsung mencoba fulsus. Gbr. 02 Sepeda jenis softail Begitu pula bagi orang-orang yang baru memulai sepeda pada usia 30-an ke atas, memilih fulsus akan membuat bersepeda menjadi lebih nyaman. Tentunya yang dipilih bukan fulsus “asal jadi” yang memiliki efek “bobbing“ cukup besar, sepeda ini bukan memberikan kenyamanan tetapi justru menyengsarakan. Bahkan bias membuat kapok bersepeda. Satu hal yang pasti, pemula disarankan membeli sepeda cross country terlebih dahulu. Baik untuk hard tail ataupun fulsus. Jangan membeli sepeda free ride apalagi down hill. Agar tidak salah dalam menentukan pilihan, sebaiknya tentukan dulu berapa budget belanja untuk sepeda anda. Jika memiliki budget Rp 700 ribu, carilah seped seharga itu. Jangan tergiur dan kebablasan membeli sepeda di atas budget yang disedakan. Tentunya semakin mahal harga sepeda, akan semain baik baik pula kualitasnya. Tetapi anda juga harus berhati-hati dengan barang mahal yang dijual. Usahakan untuk meneliti barang sebaik mungkin, dan cocokan dengan data yang ada peroleh dari berbagai sumber, bias dari internet atau took-toko sepeda yang lain. Memiliki sepeda murah tidak berarti pemiliknya hina, memiliki sepeda mahal juga tidak menandakan pemiliknya mulia. Ini hanya masalah seberapa tebal kantong anda. Bagi yang berpenghasilan Rp 1,5 juta per bulan, ponsel seharga Rp 350 ribu sudah mencukupi. Tapi bagi yang berpenghasilan Rp 10 juta per bulan tentunya tidak. Analogi ini berlaku pula dalam memiliki sepeda. Dari yang berharga Rp 500 ribu-an sampai puluhan juta rupiah juga ada. Dari pada mempersoalkan gengsi, lebih penting bagi anda untuk membuktikan bahwa sepeda murah tetap lebih jago di tanjakan, lebih piawai di medan off road, dan lebih kuat endurance-nya. Sambil tentu saja sisihkan penghasilan agar ke depannya dapat meng-upgrade atau membeli sepeda yang lebih sesuai. (sindo) |
FULL BIKE ATAU RAKITAN?
Aman Berkendara MTB
Senin, 03 Maret 2008
Klasifikasi Fungsi Sepeda Gunung
Jenis sepeda gunung utamanya ditentukan oleh frame, selain itu tentunya pemilihan komponen yang sesuai, seperti group set dan front shock. Ada beberapa jenis sepeda gunung berdasarkan tujuan penggunaannya. 1. Cross Country (XC) Dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. 2. All Mountain (AM) Dirancang untuk lintas alam berat, misalnya naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, atau menjelajah medan off-road jarak jauh. Keunggulannya ada pada ketahanan dan kenyamanan untuk dikendarai. Hampir semua sepeda AM bertipe full suspension. 3. Freeride (FR) Dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (jatuh dari lompatan) dan kondisi ekstrem sejenisnya. Bodinya kuat tetapi tidak secepat dan selincah All Mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh. 4. Downhill (DH) Dirancang agar dapat melaju cepa, aman, dan nyamandalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi dengan suspensi depan dan belakang untuk meredam benturan. Tipe ini tidak mengutamakan kenyamanan mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Difungsikan lebih kepada lomba sehingga selain kekuatan yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah kecepatan. Untuk menuju, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka tetapi diangkut dengan mobil. Tidak efisien digunakan di dalam kota maupun cross country. 5. Dirtjump (DJ) Nama lainnya adalah urban MTB. Penggemar jenis ini pada awalnya adalah anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung untuk ngebut di jalanan kota, juga melakukan atraksi ekstrem lompatan tinggi. Fungsinya mirip BMX tetapi dengan bentuk yang lebih besar. (donny/SINDO) Label: artikel |